Wangsit dari Toilet

Sudah tiga jam saya muter-muter mencari ide. Buku-buku bertebaran di atas kasur, beberapa keping audio cd sudah bolak-balik pasang, kamus sudah penuh berisi tempelan kertas warna-warni, pensil dan penghapus juga sudah semakin tipis, tapi ide di kepala masih belum muncul juga. Padahal saya sudah menyisakan sedikit ruang di kepala saya dengan cara menghapus file-file berisi -misalnya- cara memperbaiki rantai kalung yang putus, cara menegur staf dengan lebih halus, cara marah kepada bos dengan lebih sopan, cara menyimpan gosip panas sehingga bisa saya gunakan di masa depan, dsb. Ruang kosong di kepala saya itu memang saya maksudkan untuk hal-hal yang lebih penting.

Continue reading