Tahun Baru, Novel Baru

Judul postingan yang kurang kreatif 😀 .

Selamat Tahun Baru, kalian semua! Entah kenapa saya merasa tahun 2000, 2001 lalu 2022 melintas cepat dalam sekedipan mata. Padahal tiga tahun ini saya jalani dengan berdarah-darah akibat pandemi. Apakah kalian juga seperti saya yang punya harapan (agak) tinggi untuk tahun 2023? Kalau iya, mari kita group hug bersama.

Kemarin, pas di tanggal 1 Januari 2023, Gramedia Pustaka Utama mengeluarkan daftar penulis yang bukunya akan terbit di 2023 pada program Detak Cerita 2023. Ada banyak kategori tentunya, mulai dari penulis fiksi asing dan dalam negeri, thriller, horror, remaja, metropop, Asia, Amerika Latin, dan seterusnya. Salah satu novel yang akan diterbitkan adalah novel saya yang kelima.

Rasanya campur-campur antara terharu (karena akhirnya bisa mengeluarkan novel lagi) dan grogi (karena sudah sepuluh tahun lewat sejak novel terakhir saya terbit). Nggak sabar ingin tahu kesan kalian setelah membacanya. Ditunggu ya penerbitannya sebentar lagi. Setelah itu, yuk, hampiri saya dan kita ngobrol tentang cerita di novel berjudul Broken Clouds ini!

Novel Baru. Segera.

Teman-teman saya beberapa waktu lalu sering ngeledek.
‘Elu tiap kali ngasih kesan lagi nulis, lagi nulis, tapi manaaa novel barunya. Ini PHP ya?’

Ya, sudah hampir 2 tahun ini saya berusaha menyelesaikan draft berusia 10 tahun. Butuh waktu untuk melakukan riset dengan benar, butuh waktu untuk menyempurnakan cerita, butuh waktu untuk menarik diri dari rasa frustasi yang kadang datang saking ya-ampun-ngeyel-banget-sih-ini-karakter-dikasih-tauuuuu! Jelas, ini novel dengan riset terintensif sepanjang karir saya menulis. And this novel is my tribute…

Bukan itu aja. Novel ini punya sekuel. Yes, I know, I once said I never would or could write a sequel, but here it is 🙂 .
Jadi, bisa dimaafkan ya hiatus panjang saya? Hehe. Kan kalian langsung dapat dua 😀 .

Mohon doanya untuk kelancaran proses produksi, gaes. Masih bekerja sama dengan GPU, novel ini berjudul:

Perempuan Ngobrol tentang Menulis

Hari Minggu kemarin, saya diundang komunitas Trilogy of Female untuk ngobrol tentang menulis dan bagaimana menulis bisa memberdayakan perempuan, khususnya. Agak senewen juga saya jujurnya untuk mengiyakan karena saya merasa belum ada apa-apanya untuk bisa berbagi di forum seperti itu yang diikuti oleh banyak peserta. Untungnya ada pembicara satu lagi, Mbak Sherlinda, yang bisa mengisi mati gaya saya tiap harus nongol di forum.
Continue reading

Menjadi Penulis

20140427-004022.jpg

Setelah beberapa kali batal datang di acara Meet and Greet Gramedia, hari ini saya bisa nongol juga. Awalnya saya dapat email dari Siska, editor saya yang super kewren itu, mengenai acara Gramedia Festival dalam rangka 40 tahun GPU. Ada acara temu pengarang Metropop, katanya. Setelah lihat agenda yang super sibuk kosong, saya daftar juga. Untung masih diterima panitia :).

Continue reading

Chatting di Pro Resensi Pro2 FM

Kira-kira 3 minggu lalu saya dihubungi oleh bagian Promosi GPU. Si Mbak nanya apa saya bisa datang di sesi bedah buku di radio Pro2 FM. Hari Minggu, katanya. Kan hari libur. Saya jelas bilang bisa. Kan hari libur. Padahal gak hari libur pun dibisa-bisain sih *grinning*

Akhirnya, kemarin, hari Minggu, 27 Juni 2010 saya datang ke gedung RRI. Telat 10an menit dari jam 3 sore karena kejebak macet di tol. Ternyata hari itu adalah hari memacetkan Jakarta sedunia. Pasalnya hari itu ada karnaval di Jalan Thamrin… *bete bete bete*

Sepanjang jalan yang tidak saya lewati dengan tidur, saya lewati dengan memasang kuping ke channel 105.00FM. Stasiun radio Pro2 FM masih menyiarkan bedah buku yang lain. Untung juga karena itu artinya saya enggak kedengeran telat hehehe…

Begitu sampai di lobby RRI, saya langsung melesat lari ke lantai 6. Papap lalu memarkirkan mobil. Ternyata sampai di studio, saya masih belum dianggap telat… Saya sms Papap supaya naik ke atas, tapi gak dibales. Belakangan saya baru tau kalau Papap molor di mobil dengan alasan dengerin saya siaran di mobil…

Continue reading