Parenting Ala Ala

Facebook sekarang ini rupanya memang telah menjadi pasar informasi luar biasa -dari informasi gelap, informasi abu-abu, sampai informasi jelas terang-benderang ada semua. Mau informasi jenis apa pun, pemilik akun FB bisa pilih. Eh. Koreksi. Pemilik akun bisa memilih teman tapi belum tentu bisa memilih informasi 😀 .

Kemarin itu, di antara lautan postingan tentang pilkada, hoax, roti, air mineral, sampai gempa, saya menemukan mutiara hehehe… Seorang teman saya membagikan video tentang perbedaan pengasuhan anak di Amerika dengan di Eropa.

Sebelum mulai nonton videonya, saya kasih tahu dulu ya. Penggambaran parenting di Eropa bakal bikin baper. Pengin langsung pindah ke sana bawa anak-anak hahaha…

Yang saya perhatikan di video parenting itu orang tua di Amerika hampir sama kondisi psikologisnya dalam melihat lingkungan tempat anak-anaknya berada dengan orang tua di kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta. Anak-anak tidak dibiarkan keluar atau main sendirian, apalagi ditinggal di depan toko tanpa penjagaan. Sementara itu di di Finlandia dan Denmark, bayi-bayi mereka malah ditinggal di kereta dorong mereka sendirian di luar rumah atau di luar toko. Ngebayanginnya aja saya bisa pingsan 😀 .

Urusan pergi ke sekolah pun Amerika dan Eropa beda perlakuan. Anak-anak di Eropa dibiarkan jalan sendiri ke sekolah, persis saat saya kecil. Saat kami masih tinggal di Jepang bertahun-tahun lalu, Hikari sempat mengalami sendiri cara penduduk sekitar memperlakukan anak-anak sekolah. Mereka punya sistem anak-anak satu area perumahan berkumpul di meeting point tertentu untuk berangkat bareng ke sekolah. Ada orang tua yang piket untuk berjaga di titik-titik tertentu untuk memastikan keamanan anak-anak. Saya suka cara ini: anak tetap mandiri tapi merasa aman karena ada pengawas.

Saat saya kecil, saya masih bisa jalan kaki sendiri ke SD yang jaraknya jauh dari rumah dan melalui jalan utama yang banyak kendaraan melintas. Sekarang ini, bukan lalu lintasnya yang saya kuatirkan tapi kejahatan terhadap anak yang semakin menakutkan. Persis seperti komentar-komentar ortu dari Amerika di video itu. Video ini pada akhirnya membuat saya berpikir betapa jauhnya orang tua dan anak-anak di kota-kota besar di Indonesia Jakarta dari kondisi ideal pengasuhan anak. Jangankan berangkat sekolah sendiri, main di luar aja orang tau merasa perlu ada orang dewasa yang mengawasi 🙁 . Berita tentang anak kecil diculik saat main di pekarangan rumahnya sendiri bersliweran, termasuk di FB 🙁 . Padahal saya ingin anak saya sedari SD sudah bisa naik angkutan umum sendiri, jalan sendiri ke sekolah atau ke tempat kursusnya, main bebas di taman. Entah kapan mimpi seperti ini bisa terwujud di kota ini. Apa sebaiknya mimpi pindah negara aja ya? Ke Eropa sekalian 😀 .

Leave a Reply