Anak Magang

Saya kira 8 dari 10 anak magang sebenarnya menderita menjadi anak magang. Kalau bukan karena syarat kelulusan, mereka pasti mikir 100x untuk menyerahkan diri menjadi anak magang di perusahaan yang isinya orang-orang dewasa dengan hobi ngatur. Deskjob-nya anak magang biasanya nggak beda jauh dengan office boy dan tukang fotokopi. Saya pernah jadi anak magang, tapi saya beruntung. Soalnya saya magang di kantor si Mami dan nggak ada orang di dunia ini yang berani sama Mami saya hehehe….

Di kantor saya ini sering sekali menjadi tempat mahasiswa magang. Entah karena business nature kami yang lagi ngetren yaitu media, atau karena kami mudah memberikan akses untuk magang, atau karena para karyawan di tempat saya keren dan pintar. Mungkin yang terakhir. Selama dua bulan ini, kami punya anak magang laki-laki yang berasal dari salah satu universitas ngetop di Bogor.  Sejak awal, kami sudah diberi tahu oleh bagian SDM tentang kedatangan anak magang ini. Manajer SDM di tempat saya secara khusus memberi tahu saya bahwa si anak magang akan ditempatkan di tempat saya, bagian redaksi. Pertanyaan saya waktu itu hanya satu dan spesifik: laki atau perempuan?

Continue reading

Veteran

Beberapa waktu lalu, saya dan seorang teman bertemu dengan klien kantor kami. Dua orang bapak-bapak yang usianya jauh di atas kami. Di awal pertemuan, si bapak yang kemungkinan berumur 2x lipat saya, bertanya berapa lama saya dan teman saya itu bekerja di perusahaan ini.
Saya jawab setengah nyesel. 12 tahun. Nyesel kok saya masih mauuuu aja disitu.
Tapi diluar dugaan si bapak malah memuji.
“Wah, mbaknya veteran ya?”

Continue reading