Setelah Man of Steel

~ mariskova

20130626-231043.jpg
Beberapa hari lalu saya bertanya kepada teman saya yang apdet terus apa bedanya Superman yang sekarang dengan sebelumnya. Dia bilang -selain soal kedewasaan dalam pemakaian celana kancut- Superman sekarang lebih laki. Okay. Bila seorang laki-laki bilang laki-laki lain ‘lebih laki’, saya jadi penasaran. Maksud saya bukan kah seharusnya perempuan yang mendefinisikan kelaki-lakian seorang laki-laki? #ruwet

Tadi sore penasaran saya terjawab. Kal-El yang sekarang memang lebih macho dibanding Kal-El sebelumnya. Puaskah saya?
Enggak.

20130626-232245.jpgGini. Sebagai perempuan, saya model perempuan yang dramatis melankolis. Saya kesengsem pada Keanu Reeves dan bukannya Russel Crow. Saya meleleh pada tokoh manis lucu pintar cynical Ethan di Something Borrowed dan bukannya pada tokoh Dex yang lebih kalem. Saya pengin cubit pipi Jude Law dan bukannya si Robert Downey Jr. Saya termimpi-mimpi Brad Pitt…#eh

Eniwei, Kal-El baru versi 2013 buat saya seperti James Bond versi Daniel Craig yang memang masuk akal buat jadi jagowan gedebukan. Tapi, bukan dia yang saya cinta! Saya cinta Kal-El lama yang seperti James Bond versi Pierce Brosnan. Yang wajahnya tetep ganteng walau habis digebukin penjahat. Yang rambutnya tetap tersemir rapi walau habis terkena hujan petir topan badai sekalipun. Yang mukanya tetap segar seperti habis mandi pakai sabun muka walau habis rebutan pistol di tanah. Yang jas, celana, serta sepatunya tetap mengilat walau habis dicemplungin ke rawa-rawa. I want that kind of hero!

Kenapa? Tapi kenapa? Sederhana. These dudes are supposed to be the heroes! The jagowan! They are supposed to be inhuman, illogical. They are not from this life, this world!

Jadi, seusai Man of Steel tadi sore, saya tidak bisa berbagi antusiasme dengan si Papap yang masih terharu dengan kemanusiawian Kal-El baru. Saya kecewa! Kal-El ini kurang ganteng! Terlalu penuh penderitaan! Terlalu banyak otot yang menonjol! Terlalu sering kotor. Udah gitu, lebih susah untuk ngalahin musuhnya pulak! Beuh!

192 thoughts on “Setelah Man of Steel”

  25. However, it is virtually all done with tongues rooted solidly in cheeks, and everyone has absolutely nothing but absolutely love for his or her friendly neighborhood scapegoat. The truth is, he is not just a pushover. He is basically that special variety of person strong enough to take all of that good natured ribbing for exactly what it is.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *