Guru Kehidupan

Seorang teman tiba-tiba menyampaikan rasa terima kasihnya untuk postingan blog yang saya tulis tahun 2009.

2009? Wow!

Saya heran. Karena dilihat dari komentar yang masuk, hanya ada 4 orang yang ‘terlihat’ membaca. I really thought it was a selfish post.

Tapi terus terang, postingan itu sedianya memang untuk saya sendiri yang saat itu sedang babak belur setelah mendapat pelajaran dari Guru Kehidupan saya. Apabila sampai sekarang masih ada teman-teman di luar sana yang bisa mengambil manfaatnya juga, saya bersyukur. Then, we are not alone after all.

Silahkan baca Guru Kehidupan di tempat aslinya disana.

Leave a Reply