Blak-blakan

Saya selalu ketawa ngakak lihat iklan Joni Blak ini. Ngakaknya karena dua alasan: satu, iklan ini selain konyol punya pesan yang nyentil banget, dan dua, iklan ini bikin saya berkaca.

Jadi ceritanya ada pemuda kampung bernama Joni. Sejak kecil dia sudah di ‘ramal’ kan akan menjadi orang yang blak-blakan. Yang paling lucu adalah adegan sewaktu Joni kecil diberitahu kakek-kakek soal blak-blakan dia:
Kakek: Joni, kamu nanti akan menjadi orang yang blak-blakan.
Joni: Pak, ada upil!

Bener aja, gedenya, jadilah si Joni itu orang yang blak-blakan ke semua orang kampung.
Ada adegan di musholla dimana ada satu bapak yang badannya ditutupi sarang laba-laba saking lamanya berdoa minta kaya. Si Joni dengan blak-blakannya bilang, “Jangan cuma berdoa doang, Pak. Usaha juga.”

Singkat cerita, akhirnya dia dimusuhi satu kampung sampai harus kabur untuk menghilang. Loh kok, orang yang benar malah harus kabur dan menghilang? Endonesah banget gak seeeh?

Iklan lucu ini kena banget pesannya. Nyentil. Jadi orang blak-blakan itu seringkali nganter nyawa. Jarang ada yang suka walau pesannya benar 100%. Kenapa saya teringat diri sendiri? Soalnya, seringkali mulut saya blak-blakan lebih cepat dari otak saya. Mirip si Joni. Mudah-mudahan saya gak perlu sampai harus kabur dari orang sekampung karena saya sudah sering harus kabur dari orang tua sendiri….

“Emaaak, ampuuuun!”

Joni Blak Blak

231 thoughts on “Blak-blakan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *