Baper Berjamaah PPDB Online bagian 2

Lanjuuuut soal PPDB alias Penerimaan Peserta Didik Baru versi online. Saya harus bangga nih pertama kalinya bikin postingan bersambung hahaha…

Sebelumnya saya cerita tentang proses menuju ke Hari H PPDB online dimulai.
Jadi, beberapa saat setelah anak-anak selesai ujian nasional, kalian pasti akan mendapat berita di Whatsapp berjudul ‘Info Passing Grade Masuk SMA di jakarta: Peringkat 50 Besar SMA Negeri di DKI Jakarta’ 😀 . Harap diingat, Kemdiknas pernah menyatakan mereka tidak pernah bikin peringkat-peringkat kayak gini. Walaupun bisa berguna setidaknya untuk ancang-ancang anak sebaiknya mendaftar ke sekolah mana berdasarkan nilai UAN mereka, berdasarkan pengalaman saya tiga hari ini, passing grade tiap tahun berubah dan akhirnya enggak apdet juga. Malah cenderung menghempaskan perasaan orang tua yang awalnya pede luar biasa dengan nilai anaknya 👿 .

Okay, jadi proses PPDB untuk DKI Jakarta sudah dimulai awal minggu ini dan hari ini adalah hari terakhir. Setelah acara survey-survey kami lakukan itu, kami sudah punya 3 rencana SMA di Jakarta Timur dan 3 sekolah lagi sebagai back-up plan. Ini, sebelum kami tahu nilai UAN Hikari dan hanya berdasarkan pada nilai-nilai Try Out yang Naudzubillah minzalik jeleknya hahahaha…. Ketika kami mendapat hasil UAN Hikari yang ternyata…ALHAMDULILLAAAAH DIA DAPAT NEM TERTINGGI DI SEKOLAH…kami mulai menaikkan level pilihan sekolah 😛 .
Continue reading

Baper Berjamaah di PPDB Online bagian 1

Ini harus banget saya nulis soal ini saking level bapernya tinggi banget 😀 . Ini pertama kalinya saya bikin postingan berseri gini juga haha…

Bagi yang belum tahu apa itu PPDB, ini adalah sistem Penerimaan Peserta Didik Baru dari jenjang SD sampai SMA yang sekarang berlangsung online di beberapa daerah. Belum semua kota di Indonesia menggunakan PPDB online dan bukan hanya soal fasilitas teknologi yang terbatas tapi juga karena bila diterapkan di masyarakat yang belum siap, panitia bakal digeruduk dengan orang tua yang level bapernya mengerikan 😀 .
Continue reading

Sekolah dimana?

Mencari sekolah untuk anak-anak kita memang suatu perjuangan tersendiri bagi para orang tua. Itu juga yang saya alami satu tahun sebelum Hikari lulus TK. Ada beberapa hal yang saya hadapi dalam waktu yang bersamaan:
1. Keinginan saya akan sekolah yang saya pikir ideal atau mendekati ideal. Termasuk standar-standar yang saya tetapkan harus ada atau tidak boleh ada di sekolah tersebut.
2. Keinginan pasangan saya akan sekolah yang dia pikir ideal atau mendekati ideal. Termasuk standar-standar yang dia tetapkan harus ada atau tidak boleh ada di sekolah tersebut.
3. Keinginan para Eyang Hikari akan sekolah yang menurut mereka paling ideal.
4. Input, saran-saran dari kenalan-kenalan kami. Setiap orang juga mempunyai gambaran sekolah yang ideal mereka masing-masing, dan terkadang fanatik dengan saran mereka.
5. Literatur-literatur yang mengatur kami tentang sekolah mana yang ideal atau tidak.
Untungnya saya tidak lupa: Keinginan Hikari sendiri!

Setelah bertandang kesana kemari, membaca ini itu, mendengar saran sini situ, akhirnya kami menjatuhkan pilihan pada sekolah alam ini.

Continue reading