Broken Clouds sudah terbit!

Setelah menunggu sepuluh tahun sejak novel terakhir di 2013, hari Rabu, 8 Maret tahun 2023 ini novel kelima saya, Broken Clouds, terbit di seluruh toko-toko buku Gramedia, gaes.

Ini cerita terlama yang pernah saya tulis sejak ide dan karakter novel ini pertama kali muncul di tahun 2012. Sejak pertama menulis, judul cerita ini sudah berganti sekian kali. Phew. Tapi ada dong yang konsisten dari awal kemunculannya tidak pernah berganti dan berubah, yaitu…nama tokoh utamanya.

Sinopsis Buku:

Dua belas tahun lalu, Geni “kabur” ke Australia. Kini rumah bagi Geni adalah di Kupang, tempat teman-temannya berada. Di sana Geni merasa bebas dan bisa berselancar di antara awan. Jauh dari usaha perjodohan, dari cercaan Ibu yang memintanya menetap di Jakarta. Dua belas tahun berlalu, perempuan itu muncul kembali di hidup Geni. Riani. Memaksa Geni menghadapi perasaan-perasaan yang belum selesai. Sejak kapan sih Geni kelimpungan karena satu perempuan mati-matian menghindarinya? Yang ada dia biasa dikejar-kejar. Geni pilot andal yang tak pernah gentar cuaca apa pun. Dia yakin bisa meluruskan apa pun yang pernah terjadi di antara dirinya dan Riani. Hanya saja, dia takut semua sudah terlambat….


Kalau belum sempat ke toko buku, santai… Bisa check-out dari sini: toko buku online.

Semoga pengalaman membaca Broken Clouds kalian menyenangkan… *salim*

Antologi Cerpen – Sebuah Niat untuk Terus Menulis

Cerpen Majalah Femina
Niat. Yang penting niatnya.
Sebenarnya saya sudah lama berniat melanjutkan draft-draft cerpen yang terbengkalai. Ya niat doang. Belum pernah saya laksanakan dengan berbagai alasan. Salah satunya karena saya takut berkomitmen waktu untuk menulis (saja). Menulis itu butuh banyak faktor pendukung selain mood. Ada faktor ketenangan lingkungan yang sangat penting, faktor kenyamanan tempat menulis, faktor bebas gangguan, dsb dkk dll. Kalau saya sudah berkomitmen untuk menulis, artinya saya akan menjadi sangat selfish. Tidak mau diganggu selama jam-jam saya menulis. Tanpa adanya ruangan sendiri yang bebas gangguan, kondisi ini sulit kecuali saya menulis dari tengah malam sampai dini hari. Coba setiap hari gini, minggu kedua tipes langsung kan?
Continue reading

Ide Mentok itu Real, Kawan

Sudah seminggu ini waktu saya terbuang sia-sia di depan laptop tanpa berhasil produktif sama sekali. Draft cerpen yang harusnya tayang minggu lalu (kemudian molor tengah minggu, terus molor lagi sampai akhir minggu) hanya bisa saya pelototin bolak balik. Saya cuma sanggup ngotak-ngatik teknisnya: pilihan kata, tanda baca, tanpa bisa maju ke hal yang lebih substansial: isi cerita dan endingnya, sisssss! Frustasi rasanya.
Continue reading

Officially a Published Writer

Tepat 12 tahun dan 1 bulan yang lalu (oke ini saya udah ngitungnya pakai kalkulator), novel pertama saya Hair-Quake resmi diluncurkan di 13 April 2008. Setelah sebelumnya cuma jadi penulis blog, jurnal, diary, komen blog orang, laporan kantor, Alhamdulillah sudah bisa merambah ke profesi penulis novel. Sejak itu saya sudah menulis 4 novel Metropop dengan GPU, 3 novel antologi dengan Lingkar Pena, 1 buku cerita anak antologi dengan Blogfam, dan 2 cerpen di Majalah Femina. Belum seberapa memang.

Pertengahan tahun 2013, A Wish for Love, novel yang keempat diterbitkan. Sejak itu karir penulisan novel saya berhenti sampai 7 tahun kemudian di tahun 2020 ini dan saya hanya sanggup menelurkan 2 cerpen di Majalah Femina. Kenapa berhenti? Sibuk, Bambaaaang 😀 .
Continue reading