Jam 5 pagi di hari Rabu tanggal 20 Februari yang dingin sebuah taksi berwarna putih sudah parkir manis di depan rumah saya. Satu setengah jam sebelumnya di luar kebiasaan saya sudah bangun dan mandi, walapun baru tidur empat jam sebelumnya. Baru saja saya pasang sepatu di teras, hujan deras tiba-tiba turun seakan ingin menyapa.
Continue reading
Kelas Inspirasi II
Kelas Inspirasi II: Membayar Kembali
Tahun lalu seorang teman di kantor bertanya pada saya.
“Elo gak ikutan Kelas Inspirasi? Kok?”
Saya menggeleng lalu hanya memperhatikan teman ini bersibuk-sibuk mempersiapkan dirinya untuk kelas yang akan ia ajar di sebuah SD di daerah Jakarta Timur.
Saya lupa kenapa tahun lalu saya tidak mendaftar tapi saya ingat perasaan sedih karena hanya bisa mendengarkan teman saya ini bercerita ramai tentang briefingnya, observasinya, mengajarnya.
Akhir tahun lalu, teman yang sama mengingatkan saya. Dia bahkan mengirimkan link Kelas Inspirasi II untuk saya. Dan saya ingat di malam-malam buta, di tengah tenggat tulisan, dan kehebohan dunia yang tidak penting, saya menulis esai pendek kenapa saya ingin menjadi bagian dari Kelas Inspirasi II. Email saya diterima di KI II di akhir bulan Januari dari panitia KI II membuat saya lupa akan migren yang sudah beberapa hari memporak-porandakan dunia saya.