Jidat orang-orang biasanya mengerut-kerut setiap kali mendengar kami baru pulang liburan. Well, sebenarnya saya agak jengah mengaku liburan karena seakan-akan kami pergi jauh dengan glamorous naik pesawat yang tiketnya dibeli pas Travel Fair ke suatu tempat yang exotic dan ngehits. Padahal, kami cuma pergi ke kota sebelah hahaha…
Balik lagi ke soal liburan, yang bikin jidat orang-orang berkerut-kerut adalah jadwal liburan kami.
“Liburan? Tanggal segini? Memang anak-anak libur sekolah ya?”
Jelas enggak 😀 .
Keluarga kami memang aneh. Kami lebih suka pergi liburan bukan di waktu-waktu orang biasa liburan: tanggal merah, anak sekolah libur, cuti berjamaah bersama. Kami lebih suka liburan pas sepi. Alasannya bukan karena harga. Eh, iya itu salah satunya sih. Tapi lebih ke soal kenyamanan.
“Loh bukannya itu yang dicari? Keramaian?”
Nnnnggg….ke pasar aja saya cari yang sepi apalagi liburan hehehe…
Risiko dari liburan di luar waktu yang lazim adalah saya dan Papap jarang ambil cuti saat orang-orang libur supaya jatah cuti bisa dipakai di saat orang-orang kerja 😛 . Risiko terberat sebenarnya di jadwal anak-anak. Kami sering menarik anak-anak dari sekolah demi bisa pergi liburan di waktu-waktu ini 😈 .
Continue reading