Tepat 12 tahun dan 1 bulan yang lalu (oke ini saya udah ngitungnya pakai kalkulator), novel pertama saya Hair-Quake resmi diluncurkan di 13 April 2008. Setelah sebelumnya cuma jadi penulis blog, jurnal, diary, komen blog orang, laporan kantor, Alhamdulillah sudah bisa merambah ke profesi penulis novel. Sejak itu saya sudah menulis 4 novel Metropop dengan GPU, 3 novel antologi dengan Lingkar Pena, 1 buku cerita anak antologi dengan Blogfam, dan 2 cerpen di Majalah Femina. Belum seberapa memang.
Pertengahan tahun 2013, A Wish for Love, novel yang keempat diterbitkan. Sejak itu karir penulisan novel saya berhenti sampai 7 tahun kemudian di tahun 2020 ini dan saya hanya sanggup menelurkan 2 cerpen di Majalah Femina. Kenapa berhenti? Sibuk, Bambaaaang 😀 .
Iya, pekerjaan saya yang 8-4-5 itu menguras energi. Bukan, bukan ide. Energi. Pulang kantor sudah malam sementara besok pagi harus berangkat lagi dengan fokus 100% ke pekerjaan. Kadang malah besok pagi harus ke kota lain. I love my job, but it just is not the right environment for my writing approach. Kemudian, yang jadi masalah juga, saya kalau menulis seringnya mulai malam sampai besok pagi. Setelah itu hidup di kepala karakter dan cerita sampai bisa menulis lagi. Bayangkan kalau saya masuk kantor dengan hawa zombie.
Selama 7 tahun vakum, beberapa novel saya dicetak ulang dan diberi cover baru. Coba cek ke FB page Mariskovastories untuk lihat cover-cover barunya. Setiap kali editor saya yang baik hati menginformasikan cetak ulang itu, saya cuma bisa tertunduk malu (halah). Iya malu soalnya janji satu tahun jadi tujuh tahun gak bertelur!
Akhirnya, di bulan yang sama dengan terbitnya novel pertama saya, April 2020, tanggal 25, saya memulai lagi menulis naskah novel kelima. Satu bulan setelah harus karantina Covid-19, akhirnya saya membuat sesuatu yang berfaedah dengan malam-malam begadang saya selain nontonin Lucifer. If 7 years was what it took to finish another one, I’d take it. Naskah ini naskah tercepat yang bisa saya selesaikan dari pertama buka laptop sampai saya kirim ke komentator tersayang Fitri Mohan dan Meddy. Hanya 14 hari! Ini semua benar-benar seperti semesta mendukung. Saya ceritanya nanti aja soal ini 🙂 .
Udah. Saya cuma mau bilang itu aja. Saya mau merekam di sini kalau saya sudah memecahkan telur menulis saya setelah 7 tahun vakum. Hihi…