Ke Cianjur, Kita kan ke Taman Bunga Nusantara

Rasanya sudah ratusan tahun yang lalu saya pergi ke Taman Bunga Nusantara. Waktu itu seingat saya taman ini kecil dengan koleksi bunga yang tidak terlalu banyak. Menyenangkan, tapi saya jelas tidak menyangka apa yang saya lihat sekarang. It is an AWESOME flower garden! A huge flower garden.

Awalnya saya dan Papap iseng aja mampir karena jalur pulang kami harus melalui taman ini. Ternyata jalur antara Cisarua dan Cianjur, tempat taman ini berada, tidak macet dan mulus. Begitu kami sampai di gerbang taman, saya terpesona dengan warna warni bunga yang penuh menghiasi bangunan depan taman tempat pengunjung menunggu dan membeli karcis. Bangunan ini mirip dengan pintu masuk ke Dufan, tapi penuh bunga! Rupanya saat itu sedang musim bunga Petunia. Bunga-bunga Petunia ini ditanam beragam warna di mana-mana. A feast to the eyes!

IMG_6037Begitu masuk taman, kami disuguhi hamparan bunga warna warni beragam varietas yang bikin saya…sumringah! Rasanya kepingin loncat dan tidur berselimutkan bunga… Sementara Papap mencari tempat berteduh di bawah pohon rindang, saya sibuk potret ke sana ke mari. That place is surely a great photography spot! Taman ini mengingatkan saya pada Ueno Park di Tokyo yang juga menjadi tempat yang dituju para fotografer untuk mencari gambar dan momen yang bagus. Bedanya, di Ueno para nenek kakek yang membawa peralatan fotografi canggih plus tripod beratnya bertujuan memotret obyek: bunga, tanaman, binatang, manusia. Di taman ini, para abege dan ortu muda membawa hp canggih bertujuan memotret obyek: dirinya sendiri. Hehehe…

Taman ini luar biasa luasnya. Papap memutuskan untuk naik kereta Dotto dengan alasan saat itu siang hari bolong dan sampai kapaaaan kita mau jalan kaki?! Dengan kereta Dotto memang jadinya lebih banyak yang bisa dilihat walau tidak bisa dihampiri. Taman Bunga Nusantara ini juga membuat taman-taman tema. Ada yang bertema Taman Air, Taman Mawar, Taman Jam, Taman Jepang, dsb. Tinggal pilih.

IMG_6049Di taman ini juga ada gazebo-gazebo yang bisa dipakai untuk beristirahat, selain area piknik yang diperuntukkan bagi kalian yang demen piknik bawa tiker, makanan, minuman, dan orang-orang sekelurahan. Area piknik ini teduh, luas, dan dekat dengan toilet dan mushola. Dijamin gak rebutan taruh tiker deh. Untuk anak-anak, ada juga area bermain anak-anak yang lengkap dengan kereta mininya! Saya dan Papap sibuk membayangkan Aiko yang bakal teriak-teriak girang lihat kereta dan Hikari yang pasti ngacir ke kolam ikan. Sayangnya saat ini sedang kemarau dan kolam-kolam menjadi dangkal. Jadi, taman ini memang taman untuk keluarga. Ibunya bisa sibuk melihat-lihat tanaman untuk bahan berkebun di rumah, tante dan om bisa sibuk selfie setiap 5 meternya, anak-anak bisa main di area bermain, dan bapaknya bisa jagain anak-anak. Sempurna kan?

Yang pasti, tampilan dan penataan taman ini mirip seperti di luar negeri (yang cuma bisa gue liat fotonya ciiiin). Photo spot favorit saya itu persis di sebelah kanan pintu masuk. Ada pohon yang entah daun atau bunganya berwarna peach dengan tampilan menjuntai dan merambat mirip Beringin dicampur Bougenville. It’s soooo Kodak moment lah kalau foto di situ. Mirip di negara empat musim gitu.IMG_6045

Apa ada yang mengecewakan dari kunjungan saya kemarin itu? Ada. Lapangan parkirnya tidak ditanami pohon rindang. Kan panaaaaas 🙂
Ngomong-ngomong soal panas, ada teman saya yang bilang males pergi ke sini karena…panas. Well. It’s a garden. Enough said ya *wink*

Kalau kalian ingin lihat foto-foto Taman Bunga Nusantara lainnya, bisa ke instagram saya. Kalau kalian berencana pergi ke sana, pesan saya cuma satu: bawa tongsis. Karena orang lain terlalu sibuk untuk mau dimintai tolong motret elu hehehe…

Leave a Reply