Klepon, si makanan kampung ini tidak mudah dicari di kota. Setidaknya, tidak mudah dicari di tempat saya tinggal. Klepon yang bulat hijau berbalut taburan kelapa dengan isi gula merah cair mengandung filosofi yang dalem. Memakan klepon itu harus sekaligus satu butir. Tidak boleh digigit di tengahnya karena niscaya gula merah cair di dalamnya akan menyemprot kemana-mana membuat anda dan pembantu anda menyumpah-nyumpah karena noda gula merah susah hilangnya bila mengenai baju. Saat memakan klepon pun mulut anda harus mingkem sempurna dengan alasan yang sama seperti di atas. Lalu apa filosofinya?
Cara makan klepon itu mengajarkan kita saya untuk menahan mulut dan sensasi apapun yang saya rasakan saat ingin mengucap. Saya harus memikirkan dulu apa yang mau saya ucapkan beberapa saat karena kalau saya tidak sabaran dan main njeplak, gula merah itu akan muncrat kemana-mana yang nantinya saya sesali. Ngerti kan?