Glee dan Umur

Glee season 5 rupanya sudah mulai hari ini. Tentu saja saya terlewat tidak sempat menonton. Punya dua anak kecil membuat kegiatan menonton TV jam 6-10malam adalah suatu kemewahan. Kalau tidak bisa disebut mukjizat. Tidak percaya? Coba deh rebutan remote control dan TV dengan anak umur 2-12 tahun! See if you could win!

Continue reading

Rumus Matematika Sebuah Bangku Bis

Bus APTBBis APTB (bis penunjang daerah pinggiran dengan halte bis Transjakarta) jurusan Blok M-Cileungsi sore itu lumayan padat. Seperti biasa saya naik dari halte TJ Kuningan. Seperti biasa pula saya langsung bergeser ke ujung belakang sekadar mencari ruang sedikit lega sekalian memberi tempat bagi penumpang lain. Saya mendapatkan tempat berdiri di sebelah seorang perempuan yang kelihatannya lebih tua dari saya. Dia sudah lebih dulu naik entah dari mana. Paham bahwa penumpang bis berjarak jauh ini jarang ada yang turun cepat, saya girang juga begitu penumpang yang duduk di depan saya persis bersiap-siap turun beberapa kilometer setelah saya naik. Si Mbak pemilik bangku itu pun tersenyum pada saya seperti minta ruang untuk berdiri sekaligus mempersilahkan duduk. Saya balas tersenyum.
Begitu si Mbak meninggalkan bangkunya, sisi kanan saya tiba-tiba terasa disikut. Saya menoleh ke perempuan yang tadi berdiri di sebelah saya. Daaaaan dia melototin saya, sodara-sodara! Dia mendongak (karena dia pendek) dan melotot segede-gedenya matanya ke saya!
Continue reading

Pegawe Meja

com·posed
/kompozd/
adjective
1.having one’s feelings and expression under control; calm.
synonyms:calm, collected, cool, cool as a cucumber, ‘cool, calm, and collected’, self-controlled, self-possessed;

composed t-shirtHari ini hari keempat saya jadi pegawe baru. Iya, saya ngantor lagi. 8-4 dan 5 hari seminggu. Berangkat sesaat setelah subuh dan sampai rumah pas perang Diponegoro: 18:30.
Kenapa saya mau ngantor lagi? Selain tentu saja untuk mencari sesuap nasi dan sebakul berlian, saya sedang dalam fase bereksperimen dengan hidup karir. Dan kantor saya kali ini berbeda dengan 3 kantor saya sebelumnya. Di tempat yang sekarang saya benar-benar jadi pegawe meja. Semua yang saya harus kerjakan dan saya perlukan ada di meja dan komputer berlayar guede di atas meja saya. Kalau saya gak perlu minum atau pipis, saya gak akan perlu untuk berdiri dari kursi. Nyaman kan?
Continue reading

Bantal Baru

Baru kemarin saya baca iklan di website sebuah guest house yang promosinya berbunyi: menyediakan guling. Hanya kami yang menyediakan guling untuk tamu kami. Saya baru tahu kalau guling bisa dijadikan alat promosi 🙂 Memang sih tidur rasanya belum mantap tanpa ada bantal dan guling. Dada bidang, perut six-packs, dan lengan bisep aja belum bisa menggantikan kenyamanan tidur dengan bantal guling 🙂
Continue reading

Diiyain Aja

Beberapa hari lalu saya misuh-misuh dengan si Papap. Bukan karena si Papap, tapi dengan si Papap. Gara-garanya ada tetangga baru yang saat kenalan bertanya soal pekerjaan saya.
“Kerja di mana.”
“Saya guru.” (iya, jawaban dan pertanyaan gak nyambung, sengaja kok)
“Oh, di mana?”
“Di beberapa tempat.”
“Oh, guru les?”
“Kira-kira begitu.”
“Ngajar apa?”
“Bahasa Inggris.”
“Waaah bahasa Inggrisnya berarti bagus ya!”

Itu pernyataan yang paliiiiiiiiiiiiiiiiiing saya benci seumur hidup!
Maksud saya, orang mengharapkan kemampuan saya seperti apa kalau saya jawab saya guru bahasa Inggris?!

Dan kekesalan saya tentang model pernyataan seperti ini ternyata bukan milik saya seorang.
Continue reading

The One that Matters

Saya bukan penonton apalagi penggemar Pak Mario Teguh. Apabila saya kemudian tidak memindahkan channel ke stasiun TV lain pada malam itu saat acara Pak Mario berlangsung adalah karena saya ingin lihat wajah-wajah para pemuda yang mengalami siksaan saat bekerja di pabrik wajan di Tangerang. Anda tahu beritanya kan?
Continue reading

Anggrek Ospek

20130607-173401.jpg Sudah beberapa hari ini salah satu tanaman Anggrek saya berbunga. Bukan cuma satu. Ada sepuluh kepala bunga di satu tangkai itu! Kata Papap mirip seperti tangkai Anggrek yang dijual tukang bunga #kode.

Mekarnya Anggrek ungu ini juga membuat saya ingat masa kinuiz-kinyis saat baru lulus SMA dan ikutan ospek di kampus. Hari itu saya harus sampai di kampus sebelum matahari terbit sambil membawa ini itu dan salah satunya bunga Anggrek warna ungu. Peraturan lainnya adalah mahasiswa baru tidak boleh diantar kendaraan apapun! Harus naik angkot! Macam mana pula saya naik angkot dari Halim ke Depok dan harus sampai Depok jam 5:30 pagi?!

Continue reading